Monday, December 18, 2017

KISAH DZUL QARNAIN DAN YA'JUJ MA'JUJ

Maha Suci Allah yang telah berfirman:
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya””. (QS. al-Kahfi (18) : 83).

Siapakah Dzul Qarnain?

DZUL QARNAIN. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah bahwa: Dzul Qarnain adalah seorang Raja yang adil dan bijaksana yang telah menjelajahi Bumi sebelah Timur dan Bumi sebelah Barat. Ia adalah seorang mukmin penyebar agama Allah, melaksanakan sebab-sebab dalam mencapai tujuannya dan mempunyai banyak keajaiban atas kuasa Allah SWT. Ia mengajak penduduk negeri-negeri yang ditaklukkannya untuk beriman kepada Allah. Dalam perjalanannya ke belahan barat bumi, Dzul Qarnain bertemu dengan suatu kaum yang hidup dalam ketakutan yang mencekam. Al-Qur’an menyebut tempat itu sebagai BAIN AS-SADDAIN, sebuah daerah yang terdapat diantara DUA GUNUNG yang sepadan tingginya.

Siapa Ya’juj dan Ma’juj?

YA’JUJ dan MA’JUJ. Mereka adalah termasuk keturunan ADAM alahissalam dari keturunan YAFITS bin NUH alaihissalam. Mereka juga adalah makhluk Allah, akan tetapi berparas dan berkelakuan sangat buruk.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, ‘Hai Adam!’. Adam menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu’. Allah berfirman, ‘Bangkitlah pada hari kebangkitan neraka!’. Adam pun bertanya, ‘Apakah hari kebangkitan neraka itu ya Allah?’. Allah berfirman, ‘Dari setiap seribu, yang sembilan ratus sembilan puluh sembilan itu ke neraka. Sedangkan yang masuk surga hanya satu. Pada hari itu, anak-anak kecil menjadi beruban dan orang-orang hamilpun melahirkan janinnya’. Lalu Allah melanjutkan firmannya, ‘Sesungguhnya ada diantara keturunanmu yang terdiri dari dua ummat, Aku memperbanyak mereka dalam sesuatu. Mereka adalah YA’JUJ dan MA’JUJ’” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu.)
  
Pembangunan Dinding Pemisah

Dzul Qarnain mendapati kaum itu, “Suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan” (QS. Al-Kahfi (18) : 93). Untuk mempertahankan diri, mereka tidak bisa lagi dan sangat ketakutan kepada kezaliman dan kerusakan yang diperbuat oleh Ya’juj dan Ma’juj. Kaum itu berkata, “Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu dapat membuat dinding pemisah antara kami dan mereka?” (QS. Al-Kahfi (18) : 94)

Dzul Qarnain menolak tawaran harta dari kaum itu karena dia sudah mencukupi dengan harta yang diberikan Allah kepadanya. Ia hanya mengharap pahala jika dapat menolong mereka. Dzul Qarnain lalu berkata, “Maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat)” (QS. Al-Kahfi (18) : 95).
Meskipun Dzul Qarnain mempunyai banyak bala tentara dan pengikut, ia tetap meminta pertolongan kaum tersebut dan tetap bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Inilah yang dinamakan melaksanakan sebab-sebab. Mereka lalu mengumpulkan harta, alat-alat, dan bersama-sama membantu Dzul Qarnain membangun dinding pemisah dan menutup celah-celah diantara kedua gunung itu supaya dapat menutup jalan keluar terakhir bagi Ya’juj dan Ma’juj. Dzul Qarnain memenjarakan Ya’juj dan Ma’juj di negerinya sendiri. Bangunan seperti bendungan itu terbuat dari besi. Dinding dan tiang besarnya terdiri dari potongan-potongan besi dan tembaga. Dzul Qarnain memerintahkan mereka, “Berilah aku potongan-potongan besi” (QS. Al-Kahfi (18) : 96).

Maka kaum itu pun mendatangkan potongan-potongan besi kepadanya. Kemudian dia meletakkan potongan-potongan besi itu bertumpuk satu sama lainnya diatas pondasi. Dan akhirnya besi-besi itu sama rata tingginya dengan kedua puncak gunung itu. Jadi, banunan itu bentuknya benar-benar tinggi dan besar.
“Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu” (QS. Al-Kahfi (18) :96) Lalu Dzul Qarnain berkata, “Tiuplah (api itu)”. Sebagaimana pandai besi meniup api dengan semprongnya. Mereka pun menyalakan api pada seluruh besi itu hingga membara.
“Beri aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan keatas besi panas itu” (QS. Al-Kahfi (18) : 96). Tembaga mendidih pun dialirkan keseluruh permukaan besi. Sungguh suatu pekerjaan yang sangat sulit dilakukan bahkan untuk dibayangkan. Membangun sebuah DInding Pemisah diantara dua buah gunung tinggi terbuat dari besi dan tembaga. Itulah kelebihan yang diberikan Allah kepada Dzul Qarnain. Suatu mukjizat seperti Allah mengilhamkan Nuh alaihissalam untuk membuat sebuah bahtera yang sangat besar. Maka Dzul Qarnain membuat sebuah Dinding besar yang menyatukan dua buah gunung yang tinggi dengan bahan-bahan yang tidak lazim pada masa itu yaitu BESI dan TEMBAGA.

Adapun Ya’juj dan Ma’juj, “Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya” (QS. Al-Kahfi (18) : 97). Keberadaan besi dan tembaga itu membuatnya sangat licin dan sangat sulit untuk didaki ataupun dilobangi. Akhirnya Ya’juj dan Ma’juj terpenjara di balik kedua gunung itu dan kaum itu pun merasa aman. Dzul Qarnain lalu berkata, “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (QS. Al-Kahfi (18) : 98). Dalam ayat lain, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi” (QS. Al-Anbiyaa’: 96)

Demikianlah Kisah Dzul Qarnain yang membangun DINDING PEMISAH yang memenjarakan YA’JUJ dan MA’JUJ hingga batas waktu yang ditentukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Batas waktu yang merupakan salah satu peristiwa besar yang merupakan babak akhir dari kehidupan di dunia. Sesungguhnya dinding itu akan terbuaka pada masa setelah kedatangan al-Masih ad-Dajjal. Dan adalah ISA PUTRA MARYAM alaihissalam yang akan membunuh Dajjal dan meberantas Ya’juj dan Ma’juj di akhir zaman nanti.

Wallahu’alam…

No comments:

Post a Comment